Tuesday, January 20, 2009

Valentine In Islam

Hukum Merayakan Hari Valentine buat Umat Islam



Boleh jadi tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di negeri ini maupun di berbagai belahan bumi. Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Itulah hari valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.



Dan seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasan valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.





Perayaan Valentineýs Day adalah Bagian dari Syiar Agama Nasrani



Valentineýs Day menurut literatur ilmiyah yang kita dapat menunjukkan bahwa perayaan itu bagian dari simbol agama Nasrani.



Bahkan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal ari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentineýs Day.



The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: ýAgar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentineýs Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).

Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi kuno.



Katakanlah: ýHai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.ý (QS. Al-Kafirun: 1-6)



Kalau dibanding dengan perayaan natal, sebenarnya nyaris tidak ada bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaan Valentine ini sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama. Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya umat Islam ikut menghadiri perayaan Natal masih jelas dan tetap berlaku hingga kini. Maka seharusnya juga ada fatwa yang mengharamkan perayaan valentine khusus buat umat Islam.



Mengingat bahwa masalah ini bukan semata-mata budaya, melainkan terkait dengan masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan merayakan ritual agama dan hari besar agama lain.





Valentine Berasal dari Budaya Syirik.



Ken Swiger dalam artikelnya ýShould Biblical Christians Observe It?ý mengatakan, ýKata ýValentineý berasal dari bahasa Latin yang berarti, ýYang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasaý. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawiý.



Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi ýto be my Valentineý, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi ýSang Maha Kuasaý. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si ýCupid (bayi bersayap dengan panah)ý itu adalah putra Nimrod ýthe hunterý dewa matahari.



Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri. Islam mengharamkan segala hal yang berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik yang di dalam Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.



Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk neraka, naudzu billahi min zalik.





Semangat valentine adalah Semangat Berzina



Perayaan Valentineýs Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.



Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.



Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.



Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orang barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.



Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain adalah kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks?



Di dalam syair lagu romantis barat yang juga melanda begitu banyak lagu pop di negeri ini, ungkapan make love ini bertaburan di sana sini. Buat orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi undang-undang.



Bahkan para orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja, tidak selalu Allah SWT berfirman tentang zina, bahwa perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun diharamkan.



Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Israý: 32)



http://delss.wordpress.com/2007/11/26/hukum-merayakan-hari-valentine-buat-umat-islam/

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&id=402&catid=10&func=sb_pdf

Kekejaman Kamal attartuk Laknatullah

Mengenang Dosa dan Kekejaman Mustapha Kamal Attartuk
Status FYI
Message Khilafah Islam Uthmaniah merupakan sebuah empayar Islam agung yang pernah wujud hasil jihad dan pengorbanan manusia di muka bumi ini pada abad ke-13, di dalamnya terlaksana syariat dan undang-undang Allah yang Maha Adil dan Maha Bijaksana.

Khilafah Uthmaniah mencapai puncak kegemilangan jihad dan pemerintahan yang penuh tunduk menyembah dan patuh rukuk kepada Pencipta di bawah pemimpin yang soleh, ikhlas lagi sufi iaitu Sultan Muhammad al-Fateh. Dia berjaya membawa sinar tauhid yang begemerlapan melalui pembukaan Kota Konstantinople pada tahun 1453.

Kemuncak keagungan jihad, pancaran sinar tauhid atau agama yang maha benar ini tersebar luas semasa pemerintahan Sulayman Agong (1520-1566), dengan pergerakan ketumbukan pasukan jihad yang cintakan syahid ini sehingga ke Vienna. Sinar akidah tauhid ini terus dipikul dengan penuh cinta dan bertanggungjawab oleh para pemimpin dan mujahidin Daulah Uthmaniah, mereka menongkah arus perjuangan sehingga Islam dapat ditegakkan merentang luas merangkumi Eropah Timur, Afrika Utara dan Asia Barat.

Khilafah ini mencapai keagungan sehinggalah ke abad 17. Selama lima abad ia berada di dalam puncak sinar akidah yang cukup ampuh dan diterujai oleh massa, sahabat, kawan dan lawan.

Namun sinarnya itu mula malap menjelang akhir abad ke-18 kerana kelemahan pemimpin dan ummah, kejahatan Ataturk yang menjadi pengkhianat, hilangnya daya jihad, malapnya perasaan tanggungjawab, kurangnya daya taqwa dan keikhlasan, dan nipisnya iman.

Sudah ada bibit-bibit cintakan dunia dan takutkan mati, suka mengejar kemewahan, kemegahan, kedudukan, pangkat, mengumpul harta kekayaan, suka dipuji, hilang jati diri, hilang pedoman, nawaitu telah beralih arah daripada Khaliq kepada makhluk, ummah mengejar keduniaan, keseronokan dan hiburan, lalu hilanglah kehebatan mujahid, kemuliaan tauhid, kecantikan akhlak, keabdian seorang hamba, tangisan seorag ruhban di sepertiga malam, kealiman seorang ulamaý, keadilan seorang pemerintah, kejujuran pembantu dan keikhlasan pengabdian.

Lalu melatalah kelumpuhan daya jihad, kesuraman daya taqwa dan ikhlas dan kejahilan ummah menyebar luas, pemimpin lari meninggalkan tugas dan ummah lari meninggalkan jihad, mereka meninggalkan amalan para Rasul sedikit demi sedikit, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, dan dibebani juga dengan faktor luaran di mana Barat dan Eropah mula kelihatan mengembangkan pengaruh kebencian mereka kepada ummah ini.

Dulu Empayar Uthmaniah digeruni oleh Eropah, namun kini mereka digelar ýOrang Sakit Eropahý. Dan dengan keadaan dan suasana hiruk-pikuk serta terasak dari semua penjuru akhirnya Khilafah Uthmaniah ini tercabut terus dari leher pemimpin dan ummahnya pada awal abad ke-20.

Selain daripada penyebab di atas, Mustafa Kamal Ataturk adalah manusia yang paling bertanggungjawab memusnahkah sistem Khilafah Uthmaniah Turki, di mana pengkhianatannya bermula semasa beliau dilantik menjadi panglima perang di Palestin.

Mengikut Dr. Ali Hassan, pada tahun 1924, di mana secara sepihak (tanpa pengetahuan pasukan panglima yang lain) Ataturk menghentikan peperangan dengan Inggeris dan mengundurkan tenteranya secara tiba-tiba. Dia memberi jalan kepada musuh untuk mara ke Utara Palestin tanpa sebarang tentangan sesuai dengan rencana yang telah mereka sepakati bersama Inggeris.

Inggeris juga memujuk Kamal Ataturk untuk mengadakan pemberontakan terhadap Sultan dan Inggeris berjanji akan membantu rancangan tersebut. Ataturk menkhianati sultan Muhammad VI, dia menjadi tali barut Inggeris, munafik dan talam dua muka.

Kamal Ataturk memang jelas menjadi tali barut Inggeris, semasa dia dipilih Sultan Abdul Hamid untuk memimpin bala tentera melawan pihak bersekutu dalam beberapa siri peperangan, dia berpura-pura berperang dan membuat lakonan yang anti dan amarah kepada tentera Inggeris, bagi mengelabui mata Sultan, dan pernah satu ketika hasil dari lakonan tersebut dia dianugerahkan dengan pingat gagah berani oleh sultan, sedang di tangan kirinya penuh dengan tipu muslihat dan perjanjian sulit dengan Inggeris untuk meruntuhkan Institusi Khilafah.

Bila Khalifah, Sultan Abdul Hamid mengalami kelemahan dan terasak oleh pihak sekutu dan juga Inggeris, Kamal mengambil kesempatan untuk berkuasa. Menurut pendapat Dr. Abdullah Azzam, Mustafa Kamal Ataturk dilahirkan di kota Yahudi, kota Salonika, di mana terdapat 100,000 orang Yahudi daripada keseluruhan penduduk kota berkenaan yang berjumlah 140,000 orang. Banyak sejarawan dan penulis yang mengembalikan asal usul dia dengan keturunan Yahudi, baik nasabnya, darahnya mahupun perbuatannya.

Kamal Ataturk berpendirian bahawa segala masalah yang dihadapi oleh bangsa Turki adalah disumbangkan oleh Islam. Islam dipersalahkan sebagai punca kepada kemunduran dan kehinaan yang dialami oleh bangsa Turki, walaupun sejarah dengan jelas telah membuktikan bahawa Islamlah menunjangi keagungan pemerintahan Islam Daulah Uthmaniah yang pernah mewujudkan kekuasaan merentangi tiga benua.

Menurut Dr Abdullah Azzam dan Dr. Mohammad Redzuan Othman, setelah Kemal Ataturk berkuasa pada 29 Oktober 1932, beliau mengistiharkan kelahiran republik Turki moden dengan :
1. Mengikut segala model Barat dalam pemerintahan.
2. Sistem yang menjadi dasar adalah sistem republik sekular.
3. Menghapuskan sistem pemerintahan khilafah .
4. Pemakaian hijab dilarang di kalangan kaum wanita. Sekiranya dipakai ia dianggap jenayah dan hukuman berat dikenakan.
5. Pemakainan tarbusy oleh lelaki diganti dengan topi. Juga dianggap jenayah sekiranya dipakai.
6. Menggantikan huruf arab dengan latin.
7. Menukar sistem pemerintahan Islam dengan sekular sebagaimana termaktub dalam perlembagaan tahun 1933.
8. Memansuhkan Artikel 2 yang menyatakan ýAgama Bagi Negara Turki Adalah Islam.ý
9. Memansuhkan Kementerian Kehakiman Syariah dan diganti dengan Badan Kehakiman Sivil.
10. Melarang berpoligami dan menyamaratakan hak pewarisan harta dan perkahwinan antara lelaki dan wanita.
11. 3 Mac 1924 sistem pendidikan sekular menjadi dasar dan sebaliknya dia menutup dan memansuhkan semua madrasah, sekolah agama rakyat, gerakan tariqat dan amalan sufi.
12. Menggantikan budaya Islam dengan budaya berasaskan Turki dan Barat.
13. 6 Febuari 1933 arahan telah dikeluarkan agar azan dilaungkan dalam bahasa Turki dan tidak lagi dalam bahasa Arab.
14. Masjid Aya Sophia diubah statusnya menjadi muzium.
15. Melatih tentera cara latihan ala Barat.
16. Mengarahkan supaya dirobohkan tempat azan yang dikumandangkan berhampiran dengan istananya kerana bising dan menganggunya beristirehat.
17. Melarang kaum muslimin mengerjakan Haji di Makkah.
18. Perlembagaan Turki melarang keras sebarang unsur dan usaha mengembalikan Islam untuk ditukar dengan sistem pemerintahan dan dasar sekular yang diasaskan oleh Ataturk. Usaha untuk itu dianggap sebagai jenayah dan boleh didakwa, dan yang mendokongi kuat fahaman ini adalah pihak tentera dan juga sekularis-sekularis tulin.
19. Mendirikan patungnya di setiap tempat.
20. Menghapuskan Kementerian Wakaf.
21. 26 November 1925 menghapuskan penggunaan Kalender Hijrah dan menggantikannya dengan kalender Barat.
22. Mengarahkan agar cuti hujung minggu yang selama ini ialah pada hari Jumaat supaya ditukar ke hari Ahad sebagaimana yang diamalkan oleh Barat.

Pada 23 Mac 1924 Khilafah Uthmaniah pun dihapuskan dengan resminya oleh Mustafa Kamal Ataturk dari bumi Turki. Satu saat yang paling memilukan hati-hati ummah semesta alam yang cintakan Islam.

Setiap yang bermula akan berakhir, yang kuat akan lemah, yang pasang akan surut, dan kekafiran, kemunafikan, kefasikan dan kezaliman akan terpadam juga akhirnya. Era kezaliman pemimpin brutal ini menemui pintu penghujung hayatnya, yang muda akan tua dan seterusnya akan menemui ajalnya.

Selama 15 tahun (1923-1938) Ataturk bermaharajalela, melakukan kefasadan yang amat luar biasa terhadap Khilafah Uthmaniah Turki dan Ummahnya. Namun dalam tempoh itu sudah amat cukup untuk dia meperlakukan Islam, menodai ummah dan mencalar-balarkan wajah ummah dengan wajah Barat dan sekular dengan semahu-mahunya.

Namun ingatlah bahawa Allah itu Maha Mengetahui, Maha Perkasa dan Maha Adil. Dialah yang menetapkan segala keputusan ke atas segala makhluknya.

Kematian Kamal Atartuk Yang Menyeksakan

Di saat kematiannya, Allah telah datangkan beberapa penyakit kepada beliau sehingga beliau rasa terseksa dan tak dapat menanggung seksaan dan azab yang Allah berikan di dunia.

Antaranya ialah :

1. Didatangkan penyakit kulit hingga ke kaki dimana beliau merasagatal-gatal seluruh badan.
2. Sakit jantung.
3. Penyakit darah tinggi.
4. Panas sepanjang masa, tidak pernah merasa sejuk sehingga terpaksadiarahkan kepada bomba untuk menyiram rumahnya 24 jam.Pembantu-pembantunya juga diarahkan untuk meletak ketulan-ketulan ais di dalam selimutuntuk menyejukkan beliau.

Maha suci Allah, buat macam mana pun rasa panas tak hilang-hilang. Oleh kerana tidak tahan dengan kepanasan yang ditanggung,beliau menjerit sehingga seluruh istana mendengar jeritan itu.

Olehkerana tidak tahan mendengar jeritan, mereka yang bertanggung jawab telah menghantar beliau ke tengah lautan dan diletakkan dalam bot denganharapan beliau akan merasa sejuk.
Allah itu Maha Besar, panasnya tak jugak hilang!

Pada 26 september 1938, beliau pengsan selama 48 jam disebabkan terlalu panas dan sedar selepas itu tetapi beliau hilang ingatan.

Pada 9 November 1938, beliau pengsan sekali lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia. Sewaktu beliau meninggal, tidak seorang pun yang memandi,mengkafan dan menyembahyangkan mayat beliau.

Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang memintaulama-ulama Turki memandikan, mengkafankan dan menyembahyangkannya. Tidak cukup dari itu, Allah tunjukkan lagi balasan azab ketika mayatnya di bawa ke tanah perkuburan.

Bila mayatnya hendak ditanam, tanah tidak menerimanya (tak dapatnak bayangkan bagaimana tanah tidak menerimanya). Disebabkan putus asa, mayatnya diawetkan sekali lagi dan dimasukkan kedalam muzium yang diberi nama Etna Grafi selama 15 tahun sehingga tahun 1953).

Selepas 15 tahun mayatnya hendakditanam semula, tapi Allah Maha Agung, bumi sekali lagi tak menerimanya.Habis ikhtiar, mayatnya dibawa pula ke satu bukit ditanam dalam satubinaan marmar beratnya 44 tan.

Mayatnya ditanam di celah-celah batu marmar. Apa yang menyedihkan, ulama-ulama sezaman dengan Kamal Atartuk telah mengatakan bahawa "jangan kata bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak menerima Kamal Atartuk".